Profil Desa Selokerto
Ketahui informasi secara rinci Desa Selokerto mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Selokerto, Sempor, Kebumen. Mengupas perannya sebagai pusat ekonomi dan konektivitas lokal dengan keberadaan Pasar Selokerto yang ramai dan lokasinya yang strategis di jalur arteri Gombong-Banjarnegara. 3 Poin Utama
- 
                
                
Lokasi di Jalur Arteri
Desa Selokerto dilintasi oleh jalan provinsi yang menjadi urat nadi transportasi dan distribusi barang, secara efektif menghubungkan wilayah selatan Kebumen dengan dataran tinggi Banjarnegara.
 - 
                
                
Pusat Perdagangan Lokal
Keberadaan Pasar Selokerto menjadikannya episentrum kegiatan jual-beli komoditas pertanian dan kebutuhan harian bagi masyarakat dari desa-desa di seluruh penjuru Kecamatan Sempor.
 - 
                
                
Ekonomi Hibrida
Perekonomian desa merupakan perpaduan dinamis antara sektor pertanian dan perkebunan khas dataran tinggi dengan sektor perdagangan dan jasa yang berkembang pesat di sepanjang koridor jalan utama
 
Desa Selokerto di Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, memancarkan aura yang berbeda dari desa-desa agraris di sekitarnya. Jika desa lain di Sempor identik dengan ketenangan lanskap perbukitan, maka Selokerto merupakan pusat dinamika dan pergerakan. Desa ini ialah etalase sekaligus gerbang ekonomi bagi kawasan Sempor, di mana denyut nadinya tidak hanya berasal dari lahan pertanian, tetapi juga dari deru kendaraan di jalan raya dan hiruk pikuk transaksi di pasar tradisionalnya. Berkat lokasinya yang strategis, Selokerto telah bertransformasi menjadi sebuah hub vital yang menghubungkan produsen di pelosok dengan pasar yang lebih luas.
Geografi Strategis di Lintasan Utama
Secara geografis, Desa Selokerto terletak di kawasan perbukitan Kecamatan Sempor, namun keistimewaannya terletak pada posisinya yang dibelah oleh ruas jalan provinsi yang menghubungkan Gombong dengan Banjarnegara. Jalan ini merupakan jalur arteri vital yang berfungsi sebagai koridor ekonomi dan sosial bagi seluruh wilayah utara Kebumen. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Selokerto memiliki luas wilayah 2,42 kilometer persegi (242 hektare). Meskipun kontur tanahnya bergelombang, keberadaan jalan utama ini membuka akses dan memacu perkembangan di area sekitarnya.Wilayah Desa Selokerto berbatasan langsung dengan beberapa desa tetangga yang turut menopang perannya sebagai pusat lokal. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Kenteng. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Sempor. Sementara di sisi selatan berbatasan dengan Desa Kedungwringin dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bonosari. Lokasi ini menempatkannya tepat di tengah-tengah Kecamatan Sempor, menjadikannya titik pertemuan alami bagi warga dari berbagai penjuru untuk berinteraksi dan bertransaksi.
Demografi dan Masyarakat yang Dinamis
Berdasarkan data kependudukan, Desa Selokerto dihuni oleh 4.314 jiwa. Dengan luas wilayah 2,42 km², maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.782 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang relatif tinggi untuk ukuran desa di perbukitan, yang terkonsentrasi di sepanjang jalan utama dan di sekitar pusat desa. Komposisi mata pencaharian penduduknya sangat heterogen, mencerminkan sifat ekonominya yang hibrida.Selain petani dan pekebun yang menggarap lahan di lereng-lereng perbukitan, populasi Desa Selokerto didominasi oleh pedagang, pemilik warung, penyedia jasa transportasi (seperti ojek), serta aparatur sipil dan pegawai swasta. Banyaknya pendatang yang membuka usaha di sepanjang jalan utama juga menambah dinamika sosial di desa ini. Karakter masyarakatnya cenderung lebih terbuka dan adaptif terhadap perubahan, sebagai hasil dari interaksi yang konstan dengan orang-orang dari luar daerah yang melintas atau singgah.
Pemerintahan Desa dan Tata Kelola Pusat Pertumbuhan
Pemerintah Desa Selokerto mengemban tugas dan tanggung jawab yang unik, yakni mengelola sebuah pusat pertumbuhan lokal. Di bawah arahan Kepala Desa dan perangkatnya, serta melalui kerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), fokus utama pemerintahan ialah pada penataan ruang, pengelolaan pasar, serta pemeliharaan infrastruktur penunjang konektivitas. Berbeda dengan desa lain yang fokusnya mungkin murni pada pertanian, Pemerintah Desa Selokerto juga harus menangani isu-isu seperti kelancaran lalu lintas, kebersihan pasar, dan penataan area komersial.Seorang aparat desa menjelaskan, "Tantangan kami ialah menyeimbangkan antara pembangunan di area komersial di pinggir jalan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah pedusunan yang lebih agraris. Pengelolaan Pasar Selokerto juga menjadi prioritas, karena pasar ini bukan hanya milik warga Selokerto, tetapi menjadi tumpuan bagi seluruh kecamatan." Kebijakan desa diarahkan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat dapat dirasakan secara merata dan tidak menimbulkan persoalan sosial atau lingkungan baru.
Jantung Ekonomi: Peran Vital Pasar Selokerto
Jika jalan raya merupakan urat nadi, maka Pasar Selokerto ialah jantung yang memompa kehidupan ekonomi desa ini dan wilayah sekitarnya. Pasar tradisional ini menjadi pusat kegiatan ekonomi yang paling menonjol. Pada hari-hari pasaran tertentu (misalnya Legi dan Pahing dalam kalender Jawa), pasar ini akan dipenuhi oleh penjual dan pembeli dari berbagai desa di Kecamatan Sempor.Di pasar ini, berbagai komoditas diperjualbelikan. Hasil bumi dari pelosok Sempor, seperti cengkeh, kapulaga, pisang, singkong, dan sayur-mayur, bertemu dengan para tengkulak atau dijual langsung ke konsumen. Di sisi lain, pedagang dari kota membawa barang-barang kebutuhan pokok, sandang, dan peralatan rumah tangga untuk dijual kepada masyarakat. Keberadaan pasar ini menciptakan efek domino (multiplier effect) yang positif. Di sekelilingnya tumbuh subur berbagai usaha pendukung seperti warung makan, toko kelontong, jasa perbankan, dan pangkalan ojek, yang semuanya turut menyerap tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.
Sektor Pertanian sebagai Penopang Ekonomi
Meskipun perdagangan dan jasa tampak dominan, sektor pertanian tetap menjadi fondasi penting yang menopang ekonomi Desa Selokerto. Lahan-lahan yang berada lebih jauh dari jalan utama dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Komoditas seperti cengkeh, kopi, dan tanaman kayu (albasia/sengon) masih banyak dibudidayakan di lahan-lahan miring, berfungsi sebagai investasi jangka panjang bagi para petani.Selain itu, desa ini juga menghasilkan produk hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran yang pasokannya dapat langsung diserap oleh Pasar Selokerto. Kedekatan antara lahan produksi dengan pusat pasar memberikan keuntungan efisiensi bagi para petani, karena mereka dapat memangkas biaya transportasi dan menjual hasil panen mereka dalam kondisi segar. Kelompok-kelompok tani di desa ini berperan dalam menjaga kualitas dan kontinuitas pasokan produk ke pasar.
Infrastruktur, Tantangan, dan Proyeksi Masa Depan
Infrastruktur utama yang paling vital bagi Desa Selokerto ialah jalan provinsi yang melintasinya. Kondisi jalan yang baik menjadi prasyarat mutlak bagi kelancaran arus ekonomi. Pemerintah desa terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi untuk memastikan pemeliharaan jalan ini. Selain itu, infrastruktur internal seperti jalan desa dan jalan usaha tani juga terus ditingkatkan untuk menghubungkan area permukiman dan pertanian dengan pusat desa.Namun posisi sebagai desa lintasan juga membawa sejumlah tantangan. Isu seperti peningkatan volume lalu lintas, penanganan sampah pasar, persaingan dengan toko modern, serta potensi masalah sosial menjadi agenda yang harus terus dikelola.Ke depan, Desa Selokerto memiliki prospek untuk memperkuat posisinya sebagai pusat jasa dan perdagangan utama di Kebumen bagian utara. Rencana revitalisasi atau modernisasi Pasar Selokerto agar lebih bersih, tertata, dan nyaman dapat menjadi salah satu program strategis. Selain itu, pengembangan potensi "rest area" atau pusat oleh-oleh di sepanjang jalan utama dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi desa. Dengan mengelola pertumbuhan secara bijak dan terus menjaga keseimbangan antara sektor perdagangan dan pertanian, Desa Selokerto dapat terus tumbuh menjadi desa yang maju, dinamis, dan sejahtera.
            